Tata cara pesan
Makanan bergizi yang kita makan bisa jadi tidak optimal manfaatnya kalau usus kita bermasalah atau kotor. Wajar saja, soalnya penyerapan nutrisi dari makanan terjadi di usus. Makanya, tahu penyebab usus kotor sangat penting.
Dengan begitu, kita bisa menghindari penyebabnya, sehingga kesehatan usus tetap terjaga. Ujungnya, manfaat makanan yang kita makan bisa kita rasakan sepenuhnya.
Biar kamu waspada, ini dia beberapa penyebab usus kotor.
1. Makanan Nggak Bervariasi
Ternyata, makan makanan yang itu-itu saja bisa menyebabkan usus kotor dan tidak baik bagi kesehatan usus, lho!
Soalnya, hal itu akan membatasi pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Kalau bakteri baik di usus tidak beragam, pemulihan terhadap penyakit, seperti infeksi bisa jadi lebih lama.
Makan bervariasi makanan dan minuman akan membuat kamu mendapatkan nutrisi, seperti vitamin dan mineral, yang juga bervariasi. Variasi nutrisi inilah yang bisa mendorong pertumbuhan berbagai jenis bakteri baik di usus.
Sebaiknya, kamu lebih sering makan buah, sayur, dan gandum utuh ya untuk membantu menjaga kesehatan usus.
Baca cerita sukses: Ade Putri Paramadita, Usus Kotor Ternyata Awal Dari Banyak Penyakit
2. Kurang Asupan Prebiotik
Kurang prebiotik juga bisa jadi penyebab usus kotor. Kamu mungkin bingung, apa, sih bedanya prebiotik dan probiotik?
Sederhananya, prebiotik adalah makanan untuk bakteri baik, sedangkan probiotik adalah si bakteri baik itu sendiri. Jadi, asupan prebiotik akan mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus (probiotik).
Selain pertumbuhan bakteri baik, penelitian dari jurnal Nutrients bilang, suplemen prebiotik bisa membantu produksi asam lemak rantai-pendek.
Asam lemak itu merupakan sumber nutrisi utama untuk usus yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, meredakan peradangan, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
Nggak cuma dari suplemen, kamu juga bisa mendapatkan asupan prebiotik dari beberapa makanan, seperti:
- Tempe
- Pisang
- Asparagus
- Bawang putih
- Daun bawang
- Kacang-kacangan
3. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Bahan-bahan kimia yang ada di dalam alkohol dan rokok bisa menyebabkan bakteri baik di usus terganggu, usus kotor, sehingga timbul masalah kesehatan.
Sebenarnya, bakteri baik di usus bisa saja membaik kalau paparan bahan kimianya baru sebentar. Bisa dengan obat-obatan atau detoksifikasi.
Tapi, kalau kamu cukup lama konsumsi alkohol dan sering terpapar asap rokok dalam jangka waktu lama, bakteri baik di usus bisa jadi tidak seimbang dalam waktu lama (kronis). Hal ini akan memengaruhi jenis bakteri baik tertentu yang berguna jadi terhambat perkembangannya.
Selain itu, bahan kimia di dalam asap rokok juga jadi salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang kena radang usus.
4. Konsumsi Antibiotik Sembarangan
Antibiotik yang diminum sembarangan tanpa resep dokter bisa meningkatkan risiko kamu memiliki usus kotor.
Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi. Nah, sayangnya, kadang antibiotik ini juga membunuh bakteri baik, termasuk di usus.
Maka itu, kalau kamu memiliki sakit tertentu, konsultasi ke dokter merupakan cara yang paling tepat. Jangan sembarangan minum obat, apalagi antibiotik, ya.
Baca Juga: Kenapa Usus Kotor Bisa Memicu Jerawat? | NP
5. Malas Gerak
Mager, alias malas gerak, juga jadi salah satu penyebab usus kotor. Malas gerak, atau bahasa medisnya gaya hidup sedenter, bisa termasuk jarang olahraga dan lebih sering duduk-duduk.
Sebenarnya, gaya hidup aktif tidak selalu harus olahraga di gym. Sesederhana berjalan kaki atau bahkan membersihkan rumah juga termasuk aktif secara fisik jika konsisten dan berdampak baik bagi kesehatan usus.
Soalnya, selain bagus untuk menjaga berat badan ideal, olahraga juga ada hubungannya dengan meningkatnya produksi asam lemak rantai pendek, butirat. Asam lemak ini bagus untuk pertumbuhan bakteri baik di usus.
Ada penelitian yang bilang, pemain rugbi punya variasi bakteri baik yang lebih banyak dibandingkan mereka yang ada di dalam grup kontrol tapi bukan atlet.
6. Kurang Tidur
Walau kesannya kurang ada hubungan antara tidur dan kesehatan usus, nyatanya kurang tidur juga jadi penyebab usus kotor dan perkembangan bakteri baik di dalamnya terganggu.
Ini karena kurang tidur bisa meningkatkan risiko kita mengalami obesitas dan membuat ritme tubuh (ritme sirkadian) kita jadi kacau.
Ritme sirkadian adalah sistem pengaturan tubuh selama 24 jam. Jadi, ritme ini mengatur kapan kamu tidur, kapan harus bangun.
Nah, bakteri baik di usus sendiri ternyata mengikuti ritme sirkadian ini. Makanya, kalau ritme sirkadian kacau, perkembangan bakteri baik di usus juga jadi terpengaruh.
Sebuah penelitian bilang, kurang tidur bisa menyebabkan perubahan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan jenis bakteri yang sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan, obesitas, dan diabetes tipe 2.
7. Stres
Terakhir, stres juga jadi penyebab usus kotor. Stres berat diketahui bisa memengaruhi kondisi usus, seperti mengurangi aliran darah menuju usus dan mengubah bakteri baik di dalamnya.
Sebuah penelitian menyebutkan, stres ekstrem menyebabkan tubuh mengalami penurunan bakteri baik jenis Lactobacilli.
Walaupun temuan ini cenderung baru, nggak ada salahnya kita memahami cara mengendalikan stres. Sebab, bukan cuma untuk mencegah usus kotor, mengendalikan stres juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Waspada! 10 Ciri dan Tanda Usus Kotor
Salah satu cara untuk membersihkan kembali usus yang kotor adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat dan punya pola makan yang sehat juga. Kamu juga bisa melakukan program detoksifikasi agar bakteri baik di usus kembali ke kondisi terbaiknya.
Detox Original dari nakedpress bisa jadi opsi yang cukup praktis tapi tetap sehat karena kamu akan mengisi tubuhmu dengan berbagai macam buah dan sayuran dalam satu botolnya.
Coba Detox Original Sekarang
Yuk, coba sekarang. Kita sama-sama jaga usus dengan detox dan minum jus sayuran agar tubuh kembali sehat!
- Healthline. 8 Things That Harm Gut Bacteria. Diakses pada 15 Maret 2024
- Cleveland Clinic. The Gut Microbiome. Diakses pada 15 Maret 2024
- Better Health Channel.Gut Health. Diakses pada 15 Maret 2024
Tata cara pesan
Area Pengantaran