Tata cara pesan
Seperti yang kita tau, maag bisa dialami oleh siapa aja dan kapan saja.
Sekali maag itu kambuh akan mengacaukan kegiatan kamu selama seharian, bahkan ada yang berujung ke rumah sakit.
Maag adalah radang lambung seperti dinding lambung yang rusak karena produksi asam lambung tinggi danberlebihan.
Oleh karena itu, kenali gejala Maag ringan yang bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Apa Saja Gejala Maag Ringan?
1. Sakit Perut
Semua kondisi Maag biasanya dialami dengan sakit / nyeri pada bagian perut. Tetapi sakit perut setiap orang pasti berbeda beda, ada yang sakit sampai mengganggu aktivitas, ada juga yang sakit perut ringan saja.
2. Perut Kembung
Sebagian besar penderita Maag pasti merasakan perut yang kembung. Perut kembung terjadi karena adanya penumpukan gas dari meningkatnya cairan asam yang berada di lambung.
Biasanya perut kembung sering kali dirasakan oleh penderita Maag usai makan dan minum dalam porsi yang banyak.
3. Mual dan Muntah
Akibat dari meningkatnya cairan asam yang berada di lambung dapat menyebabkan mual sampai berujung muntah. Sering kali penderita Maag mengalami mual dan muntah saat makan / minum yang terlalu cepat.
4. Terasa Pahit dan Asam Pada Bagian Mulut
Mulut terasa pahit dan asam ini diakibatkan karena sam lambung, serta makanan dan minuman yang baru saja di konsumsi justru naik lagi ke bagian kerongkongan.
5. Sering Sendawa
Sering bersendawa ini bisa disebut juga dengan GERD. Refluks asam lambung atau juga dikenal sebagai refluks gastroesofagus (GERD) adalah aliran balik asam lambung, atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Maka dari itu gejala ringan yang bisa ditimbulkan oleh penderita Maag adalah sendawa yang terus menerus (GERD)
Selain gejala Maag ringan, ketahui juga faktor apa saja yang dapat merusak lambung sehingga timbul terjadinya Maag.
Baca juga: Perbedaan Maag dan GERD
Faktor-Faktor yang Merusak Lambung Sehingga Dapat Menyebabkan Maag
Saat faktor perusak lebih berat daripada faktor pelindung, gejala maag dapat muncul seketika seperti:
- Saat masuk makanan yang susah dicerna, lambung akan memproduksi asam lambung lebih banyak sehingga dapat menekan cairan pelindung hingga membuat asam lambung dapat menembus dan akhirnya mengikis dinding lambung.
- Saat ada kafein atau obat-obat penekan peradangan masuk, salah satu efek sampingnya adalah meningkatkan produksi asam lambung sehingga bisa membuat asam lambung lebih banyak dan dapat menembus cairan pelindung.
- Saat ada aktivitas bakteri atau mikroorganisme lainnya yang terlalu berlebihan, bakteri tersebut dapat merusak sel yang memproduksi cairan pelindung sehingga asam lambung dapat dengan mudah mengikis lapisan lambung.
Intinya saat ada kondisi yang membuat faktor perusak lebih banyak dibandingkan faktor pelindung atau ada kondisi yang merusak faktor pelindung maka gejala maag dapat muncul.
Lalu apa saja yang dapat memicu lambung semakin rusak dan menyebabkan Maag.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Maag Saat Kambuh dengan Mudah
Apa Saja Yang Memicu Lambung Semakin Rusak?
Banyak hal yang biasa dilakukan setiap hari dapat memperberat faktor perusak, antara lain:
1. Sering konsumsi makanan yang pedas, asam, atau berminyak
Merusak cairan pelindung lambung dan mengiritasi sel yang memproduksi cairan pelindung sehingga menurunkan produksi cairan pelindung dan memudahkan asam lambung merusak dinding lambung.
2. Sering konsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula atau karbohidrat
Membuat aktivitas bakteri berlebihan, produksi asam lambung tinggi, dan menurunkan kemampuan regenerasi sel.
3. Jadwal makan setiap hari selalu berbeda-beda
Jam internal tubuh untuk produksi asam lambung jadi ikut berantakan.
4. Sering konsumsi kopi, teh, soda, atau alkohol
Meningkat produksi asam lambung semakin banyak.
5. Sering begadang dan jadwal tidur selalu berubah
Membuat kemampuan penyembuhan sel lambung menurun.
6. Sedikit atau jarang konsumsi sayur dan buah
Membuat aktivitas bakteri dan sistem imun berantakan, serta menurunkan kemampuan regenerasi sel.
7. Kondisi stress yang berkepanjangan atau sering muncul
Meningkatkan produksi asam lambung dan membuat reaksi peradangan berlebihan.
Untuk mengatasi Maag bisa mulai dengan Rutin Detox 1 hari setiap minggu.
Baca juga: Kenapa Maag Sering Kambuh Walau Sering Makan?
Kenapa Rutin Detox Mampu Mengatasi Maag?
Paket Detox Level Maag memiliki keunggulan dalam mengatasi maag dengan jitu dan efektif, karena:
- Meningkatkan kemampuan Detoksifikasi Alami tubuh dalam membuang tumpukan toksin yang sudah ada sebelumnya jadi semakin meningkatkan juga kemampuan penyembuhan diri sendiri secara alami.
- Bersifat anti-tumor/cancer sehingga sel-sel yang rusak dicegah semakin rusak dan menjadi sel tumor/cancer tetapi dijaga proses penyembuhannya menjadi sel sehat lagi.
- Bersifat menurunkan rangsangan produksi asam lambung dan membantu sel lambung memproduksi cairan pelindung.
- Beragam vitamin dan mineral dari sayur dan buah bersifat catalyst untuk metabolisme tubuh, sehingga membuat proses metabolisme dan regenerasi sel berjalan sangat efektif dan lancar.
- Mengandung tinggi lemak sehat untuk membuang tumpukan lemak jahat yang masuk di hari-hari sebelumnya sehingga lebih menjaga kesehatan lambung dan juga kadar lemak seluruh tubuh.
- Mengandung tinggi protein nabati yang sehat sehingga membantu proses penyembuhan sel lambung lebih cepat.
Hasil Setelah Rutin Detox 1 Hari Setiap Minggu
Candra Heriyani bebas dari Maag setelah rutin Detox 1 hari setiap minggu. Yuk baca cerita lengkapnya di sini.
- Lee SP., et. al. 2015. The effect of emotional stress and depression on the prevalence of digestive diseases. Journal of Neurogastroenterology and Motility. DOI: 10.5056/jnm14116
- Larsson SC., et. al. 2006. Fruit and Vegetable Consumption and Incidence of Gastric Cancer: A Prospective Study. Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention. DOI: 10.1158/1055-9965.EPI-06-0402
- Mard SA., et. al. 2014. Dietary Factors in Relation to Helicobacter Pylori Infection. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2014/826910
- Tadesse K. 1986. The Effect of Dietary Fibre Isolates on Gastric Secretion, acidity and emptying. British Journal of Nutrition. DOI: 10.1079/bjn19860058