Tata cara pesan
Penyakit autoimun adalah kondisi saat sistem imun (kekebalan) tubuh menyerang jaringan, sel, atau organ tubuh sendiri yang masih sehat karena menganggapnya berbahaya.
APA ITU REAKSI INFLAMASI?
Reaksi Inflamasi adalah proses pertahanan tubuh dan juga proses perbaikan tubuh apabila terdapat gangguan pada kondisi keamanan dan keseimbangan tubuh secara selular.
Reaksi ini umumnya terjadi pada saat ada luka atau sedang ada benda asing seperti bakteri, virus, dan lainnya.
Reaksi Inflamasi atau peradangan dalam tubuh ini terdiri dari beberapa senyawa mediator inflamasi seperti:
- Sel Limfosit T
- Senyawa Sitokin seperti Interleukin, atau TNF-Alpha
- Sel Natural Killer (Sel NK) dan Makrofag
Selain Bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya, tubuh juga dapat menganggap beberapa hal lainnya sebagai benda asing, yaitu:
- Makanan
- Minuman
- Alergen(baik yang terdapat di makanan, minuman, atau benda asing lain seperti bulu hewan, yang memicu reaksi inflamasi yang disebut alergi)
KENAPA REAKSI INFLAMASI BISA MEMICU PENYAKIT AUTOIMUN?
Reaksi inflamasi yang terjadi terus-menerus dengan jangka waktu sembuh yang sangat panjang (Inflamasi Kronik) bisa menyebabkan sistem imun tubuh salah menangkap sinyal yang masuk ke dalam tubuh dan menyerangnya.
Akhirnya sistem imun tubuh terganggu dan terjadi penyakit Autoimun.
Berikut beberapa contoh inflamasi kronik yang bisa menjadi penyakit Autoimun:
- Infeksi terus-menerus, seperti batuk-pilek yang tidak sembuh-sembuh
- Alergi kronik(Selalu terpapar/terkena alergen sehingga alergi sering kambuh)
- Malnutrisi(Kesalahan asupan nutrisi)
SERING RASAIN INI? JANGAN-JANGAN KENA PENYAKIT AUTOIMUN
Kenali sakit atau nyeri yang sering dirasakan. Ingat, sakit atau nyeri berkepanjangan yang terus-menerus bisa jadi tanda awal penyakit autoimun. Ini beberapa contoh umumnya:
- Nyeri pada sendi yang susah sembuh & terjadi terus-menerus. Awalnya sendi terasa kaku, bengkak, dan menimbulkan sakit.
Yang diserang Autoimun 👉 Sendi
- Kulit merah, berwarna putih, dan tebal di bagian tertentu.
Yang diserang Autoimun 👉 Kulit
- Demam tinggi yang lama sembuh, berat badan turun drastis, dan rambut rontok. Bisa jadi terkena lupus.
Yang diserang Autoimun 👉 Ginjal, Paru-paru, dan organ penting lain dalam tubuh
APA YANG MENYEBABKAN PENYAKIT AUTOIMUN?
- Penyakit Autoimunmuncul dari reaksi radang berkepanjangan (radang yang tidak sembuh-sembuh). Kalau tubuh kena radang terus-menerus, Sistem Imun bisa terganggu dan jadi penyakit Autoimun.
-
Penggunaan organ tubuhyang berlebihan.
Contoh : Olahraga berlebihan membuat sendi jadi overuse & akhirnya radang berkepanjangan. Awalnya terasa kaku, kemudian sakit terus-menerus. Itu tanda kalau organ dalam tubuh mulai meradang karena terlalu sering digunain. - Usus kotorkarena hobi makan junkfood dan jajanan sembarangan lain. Usus kotor membuat reaksi radang di tubuh semakin parah. Otomatis, penyakit Autoimun jadi semakin parah juga.
- Kurang nutrisi👉 reaksi radang makin parah & susah sembuh
KENAPA SAYUR BUAH BISA MEMBANTU PENYAKIT AUTOIMUN?
Tubuh yang penuh nutrisi bisa membantu membersihkan usus yang kotor dan usus yang bersih akan mempengaruhi sistem imun tubuh secara menyeluruh karena pengaruh dari ekosistem bakteri usus yang seimbang sehingga reaksi inflamasi dalam tubuh akan ikut membaik.
Alhasil, penyakit Autoimun perlahan juga bisa ikut membaik.
Penuhi asupan nutrisi dari sayur buah dengan rutin Detox 1 hari setiap minggu untuk membantu supaya reaksi inflamasi membaik dan tidak mengganggu Autoimun
Baca juga : Apa itu Detox?
CERITA SUKSES
Tanya Listianto Amin yang mengalami penyakit Autoimun (Rheumatoid Arthritis/Nyeri sendi).
Sumber:
- Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme
- Yang S., et. al. 2014. The Effects of Environmental Toxins on Allergic Inflammation. Allergy, Asthma and Immunology Research. DOI: 10.4168/aair.2014.6.6.478
- Watzl B. 2008. Anti-Inflammatory Effects of Plant-Based Foods and of Their Constituents. International Journal for Vitamin and Nutrition Research. DOI: 10.1024/0300-9831.78.6.293
- Vieira S. M., et. al. 2014. Diet, Microbiota and Autoimmune Diseases. Lupus. DOI: 10.1177/0961203313501401