Tata cara pesan
Orang Indonesia akrab dengan yang namanya masuk angin. Sebenarnya, masuk angin bukanlah suatu penyakit, kondisi medis, ataupun gejala.
Walaupun kesannya sepele dan ringan, kalau kamu nggak waspada atau menyepelekan, masuk angin juga bisa menimbulkan bahaya kesehatan tertentu, lho.
Penyebab Masuk Angin
Seperti yang tadi sudah disinggung sedikit, masuk angin sebenarnya bukanlah penyakit resmi di dunia medis. Ini hanyalah istilah yang dipakai oleh orang Indonesia untuk menggambarkan gejala, seperti meriang, perut kembung, mual dan muntah, pegal linu, pilek, batuk, ataupun sakit kepala.
Biarpun sering dibilang penyebabnya adalah kehujanan atau terlalu sering terpapar angin, masuk angin sebenarnya terjadi saat sistem imun kamu lemah, sehingga mudah terserang virus atau bakteri. Hujan dan angin sendiri bisa jadi salah satu pengantar penyakit.
Baca Juga: 10 Ciri dan Tanda Usus Kotor yang Harus Diwaspadai
Bahaya Masuk Angin
Masuk angin sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai infeksi. Paling sering, infeksi saluran pernapasan dan infeksi saluran pencernaan, seperti GERD, diare, dan sembelit.
Bahaya masuk angin jika dibiarkan biasanya akan tergantung pada penyebabnya:
1. Batuk Tidak Sembuh-Sembuh
Batuk juga jadi salah satu gejala masuk angin yang sering muncul. Salah satu bahaya masuk angin kalau didiamkan batuk bisa jadi makin parah dan tidak sembuh-sembuh.
Ini terjadi karena infeksi yang terjadi memburuk, bahkan bisa meluas. Yang tadinya mungkin infeksi cuma terjadi saluran pernapasan atas, saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru juga bisa terdampak.
2. Sering Sakit
Salah satu akibat masuk angin yang tidak serius ditangani adalah sering sakit atau sakit yang tidak sembuh-sembuh. Masuk angin adalah ciri-ciri kalau kamu sedang punya daya tahan tubuh yang lemah.
Kalau kamu malah terus memforsir tenaga dan makan sembarangan, daya tahan tubuh akan kesulitan untuk menyembuhkan penyakit. Jika hal ini terus terjadi, kamu jadi lebih sering bolak-balik kena penyakit.
Saat masuk angin, yang harus kamu lakukan adalah berusaha untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ini untuk mencegah bahaya masuk angin pada kesehatan tubuh.
Kamu bisa beristirahat, olahraga saat badan mulai pulih, dan tentu saja makan sayur dan buah setiap hari. Melakukan detoks dengan paket Detox Original seminggu sekali juga bisa membantu kamu menjaga daya tahan tubuh.
Sebab, Detox Original terdiri atas jus buah dan sayur segar yang bisa memberikan asupan vitamin untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
3. Gastritis
Perut kembung, mual, dan muntah bisa jadi salah satu gejala masuk angin yang terjadi karena masalah di lambung. Masalah lambung ini bisa terjadi karena ada infeksi bakteri ataupun pola makan yang tidak betul.
Kalau langsung memperbaiki pola makan, gejala-gejala yang kamu rasakan bisa saja pulih dengan cepat. Tapi, saat mengabaikannya, gejala masuk angin yang ringan tadi bisa sampai menyebabkan gastritis dan melukai lambung.
Baca Cerita Sukses: Gayanti Soebandrio, Gak Kambuh Maag dan Masuk Angin Lagi
4. GERD
Bahaya masuk angin yang didiamkan selanjutnya adalah GERD. Ini terjadi kalau masuk angin yang kamu alami terjadi karena masalah pencernaan.
Masalah pencernaan akan membuat produksi asam lambung meningkat. Asam lambung yang meningkat ini lama-lama akan membuat lapisan esofagus teriritasi. Akibatnya, asam lambung bisa naik lagi ke kerongkongan dan menyebabkan beberapa gejala GERD, seperti nyeri di ulu hati, sakit perut, mual, dan muntah.
Salah satu cara mengatasi GERD, cobalah untuk makan tepat waktu, menghindari makanan pedas, dan mengurangi makanan berlemak.
Kamu juga bisa mencoba melakukan Detox Maag GERD dari nakedpress untuk membantu meredakan GERD. Detoks ini dilakukan dengan puasa dan minum jus.
Meski puasa, buat orang GERD ini tetap aman karena dalam paketnya ada chia seed pudding yang bisa bikin kenyang.
5. Anemia
Masuk angin yang terjadi karena masalah pencernaan bisa bikin kamu tidak nafsu makan. Kalau didiamkan, salah satu bahaya yang muncul ada asupan nutrisi yang kurang jadi bikin sulit sembuh.
Apalagi, masalah pencernaan juga bisa bikin penyerapan nutrisi terganggu. Akibatnya, nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan tubuh jadi berkurang.
Misalnya, kamu bisa jadi kekurangan zat besi, vitamin C, atau folat yang berguna untuk pembentukan sel darah merah. Akibatnya kamu jadi anemia.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Jus Penambah Darah untuk Meningkatkan Hb
Selain lima kondisi di atas, ciri-ciri masuk angin sudah parah biasanya juga menyebabkan:
- Sesak napas
- Infeksi telinga
- Sinusitis
Maka itu, mencegah bahaya masuk angin, segera istirahat dan makan banyak sayur dan buah saat gejala muncul. Selain itu, untuk meminimalisir gejalanya kamu perlu meningkatkan sistem imun tubuh.
Salah satu caranya adalah dengan olahraga rutin, tidur cukup, serta makan buah dan sayur setiap hari. Kalau kamu belum terbiasa makan sayur, jus sayuran bisa jadi alternatif untuk menambah asupan buah dan sayuran. Jus sayur yang bagus untuk mencegah masuk angin, yaitu Rainforest.
Beli Jus Rainforest untuk Mencegah Masuk Angin
Rasanya enak, manis, dan ter buat dari bahan-bahan segar tanpa pengawet!
Ayo, mulai gaya hidup sehat sekarang juga. Rutin detoks dan rajin konsumsi buah dan sayur setiap hari, agar pencernaan sehat, sistem imun kuat.
- Engevik A. C., et al. 2020. The Physiology of the Gastric Parietal Cell. Physiological reviews vol. 100. DOI:10.1152/physrev.00016.2019
- Schubert M. L. Physiologic, pathophysiologic, and pharmacologic regulation of gastric acid secretion. Current opinion in gastroenterology vol. 33. DOI:10.1097/MOG.0000000000000392
- Schubert M. L. Functional anatomy and physiology of gastric secretion. Current opinion in gastroenterology vol. 31. DOI:10.1097/MOG.0000000000000213
- Waldum H. L., et al. The regulation of gastric acid secretion - clinical perspectives. Acta physiologica (Oxford, England) vol. 210. DOI:10.1111/apha.12208
- Çela L., et. al. 2013. Lifestyle Characteristics and Gastroesophageal Reflux Disease: a Population-Based Study in Albania. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2013/936792
- Sethi S. And Richter J. E. 2017. Diet and Gastroesophageal Reflux Disease: Role in Pathogenesis and Management. Current Opinion in Gastroenterology. DOI: 10.1097/MOG.0000000000000337
- Surdea-Blaga T., et. al. 2017. Food and Gatroesophageal Reflux Disease. Current Medicinal Chemistry. DOI: 10.2174/0929867324666170515123807