Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Cek area pengantaran

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk jaga kolesterol dan gula darah normal
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Cek area pengantaran

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Aplikasi nakedpress

Apa Itu Penyakit Autoimun?

Tue, 28 Jun 2022 · 3 min read · nakedpress team
Apa Itu Penyakit Autoimun?

Autoimun merupakan salah satu penyakit yang semakin banyak muncul saat ini.

Penyakit ini menyerang tidak pandang usia dan kalangan.

Apakah sebenarnya autoimun ini dan apakah benar tidak dapat sembuh?

Disini kita akan bahas dengan cara yang lebih mudah dipahami dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Penyakit Autoimun?

Autoimun adalah kondisi peradangan yang sangat tinggi dan sistem imun menyerang sel tubuh sendiri.

Beberapa ahli di negara kita berpendapat bahwa autoimun adalah kondisi yang tidak pernah sembuh.

Akan tetapi, dari beberapa penelitian yang ada di belahan dunia lain mulai menunjukkan bahwa autoimun dapat disembuhkan.

Apa Yang Memicu Penyakit Autoimun?

Kondisi autoimun dapat dipicu berbagai hal antara lain:

  1. Kondisi infeksi kronis yang tidak sembuh sempurna.
  2. Alergi kronik yang tidak dilakukan pencegahan dan perubahan pola hidup sehat.
  3. Asupan makanan sehari-hari yang kurang bergizi.
  4. Aktivitas fisik yang terlalu tinggi tanpa proses penyembuhan dan istirahat yang cukup.
  5. Keseimbangan bakteri usus yang berantakan.
  6. Infeksi virus, bakteri, atau paparan radiasi.
  7. Kelainan genetik.

Sayangnya, belum ada saat ini alat atau metode yang dapat memastikan secara sempurna kondisi sebelum autoimun menyerang.

Autoimun yang paling umum ditemui.

Penyakit autoimun yang paling umum ditemui di Indonesia antara lain:

  1. Rheumatoid Arthritis. 
  2. Systemic Lupus Erythematosus (SLE). 
  3. Psoriasis/Psoriatic Arthritis
  4. Multiple Sclerosis
  5. Myasthenia Gravis
  6. Sjogren's Syndrome
  7. Idiopathic/Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
  8. Guillain Barre Syndrome (GBS)
  9. Diabetes Mellitus Tipe 1 
  10. Grave's Disease 
  11. Hashimoto's Disease 
  12. Kawasaki Syndrome

Kapan Harus Periksa Ke Dokter?

Gejala yang muncul sangat tergantung dari tipe penyakit yang menyerang.

Ada yang gejalanya hanya di persendian.

Ada juga yang hingga ke seluruh organ.

Tanda waspada yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Demam yang tidak sembuh > 14 hari.
  2. Hampir seluruh sendi bengkak dan sakit.
  3. Sering lemas dan pingsan.
  4. Muncul bercak merah yang banyak dan menyebar.
  5. Badan susah atau sakit saat digerakan.

Pemeriksaan dini dengan dokter dapat membantu untuk pencegahan dan pengobatan dini juga.

Bantu Atasi Autoimun Secara Alami

Obat dari dokter akan sangat membantu meredakan gejala yang ada.

Tetapi, kamu juga wajib untuk bantu tubuh kamu meningkatkan proses penyembuhan.

Gejala yang ada dapat mereda lebih cepat dan terjaga lebih lama.

Cara alami untuk bantu atasi gejala autoimun antara lain:

  1. Batasi makan makanan gula, tepung, dan gorengan.
  2. Ganti dan pilih protein dan lemak baik seperti ikan, alpukat, kacang, atau biji-bijian.
  3. Konsumsi sayuran segar minimal 400 gram/hari.
  4. Hindari minuman dengan tambahan gula, soda, atau alkohol.
  5. Perbaiki jadwal dan kualitas tidur.
  6. Latihan relaksasi dan pengendalian stress.
  7. Latihan puasa minimal 1x/minggu secara teratur. 

Masih banyak hal lainnya yang dapat dilakukan, namun kebiasaan pola hidup sehat adalah kunci utamanya.

Banyak sekali penyakit di dunia saat ini disebabkan pola hidup.

Begitu juga dengan autoimun, dimana ternyata hampir 70-80% muncul akibat dari pola hidup yang berantakan.

Mulai bangun kebiasaan sehat dan perbaiki pola hidup menjadi lebih sehat.

Sambil menanti pengembangan pengobatan yang lebih efektif, sangat penting untuk tetap jaga pola hidup selalu sehat.

  1. Necioni A., et. al. 2018. Fasting and Cancer: Molecular Mechanisms and Clinical Application. Nature Reviews Cancer. DOI: 10.1038/s41568-018-0061-0
  2. de Groot S., et. al. 2019. Effects of Short-Term Fasting on Cancer Treatment. Journal of Experimental and Clinical Cancer Research. DOI: 10.1186/s13046-019-1189-9
  3. Bagherniya M., et. al. 2018. The Effect of Fasting or Calorie Restriction on Autophagy Induction: a Review of the Literature. Ageing Research Reviews. DOI: 10.1016/j.arr.2018.08.004
  4. Durazzo A., et. al. 2018. Fruit-Based Juices: Focus on Antioxidant Properties - Study Approach and Update. Phytotherapy Research. DOI: 10.1002/ptr.6380
  5. Bellik Y., e.t al. 2013. Molecular Mechanism Underlying Anti-Inflammatory and Anti-Allergic Activities of Phytochemicals: An Update. Molecules. DOI: 10.3390/molecules18010322
  6. Holst B. and Williamson G. 2008. Nutrients and Phytochemicals: from Bioavailability to Bioefficacy beyond antioxidants. Current Opinion in Biotechnology. DOI: 10.1016/j.copbio.2008.03.003
  7. Pandey K.B. and Rizvi S.B. 2009. Plant Polyphenols as Dietary Antioxidants in Human Health and Disease. Oxidative Medicine and Cellular Longevity. DOI: 10.4161/oxim.2.5.9498
  8. Gedi M.A., et. al. 2017. Component Analysis of Nutritionally Rich Chloroplasts: Recovery from Conventional and Unconventional Green Plant Species. Journal of Food Science and Technology. DOI: 10.1007/s13197-017-2711-8
  9. Amirkia V. and Heinrich M. 2014. Alkaloids as Drug Leads - A Predictive Structural and Biodiversity-based Analysis. Phytochemistry Letters. DOI: 10.1016/j.phytol.2014.06.015
  10. Abourashed E.A. 2013. Bioavailability of Plant-Derived Antioxidants. Antioxidants. DOI: 10.3390/antiox2040309
  11. Schaefer B.A., et. al. 2012. Cancer and Related Case Studies Involving Salvestrol and CYP1B1. Journal of Orthomolecular Medicine, Vol 23 Number 3.
  12. Slavin J.L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advances Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154
Share:

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis