Tata cara pesan
Penyebab jerawat itu multifaktorial, alias banyak banget. Jadi, nggak selamanya jerawat yang tidak sembuh-sembuh itu karena kamu jorok. Tapi, lebih kompleks dari itu.
Ada beberapa penyebab jerawat kamu tidak sembuh-sembuh. Coba cek, mana yang kira-kira bikin kamu jerawatan terus?
Kenapa Jerawat Tidak Sembuh-Sembuh?
Orang sering bilang jerawat muncul karena kurang menjaga kebersihan. Padahal, nggak juga, lho.
Beberapa hal yang jadi penyebab jerawat tak kunjung sembuh, antara lain:
1. Masalah Hormon
Jerawat muncul karena produksi minyak berlebih atau kotoran yang menyumbat pori-pori. Nah, masalah hormon ini bisa menyebabkan kelenjar minyak di wajah jadi produksi sebum (minyak) berlebih.
Itu sebabnya, kalau jerawat kamu susah sembuh bisa jadi ini adalah tanda ketidakseimbangan hormon atau mungkin sedang ada fluktuasi.
Ada banyak penyebab hormon nggak seimbang, mulai dari pola makan, stres, sampai, pubertas atau menopause.
2. Kurang Makan Makanan Bergizi
Pola makan yang nggak sehat, misalnya makanan tinggi lemak, makanan tinggi gula, bisa juga menyebabkan jerawat kamu nggak hilang-hilang, malah tumbuh terus.
Penelitian menyebutkan orang yang makan makanan dengan indeks glikemik rendah punya risiko jerawat yang lebih rendah.
Makan banyak buah dan sayur bisa membantu kamu makan lebih sehat, sekaligus lebih kenyang, sehingga keinginan makan makanan manis atau nggak sehat jadi berkurang.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Jus Sayur dan Buah untuk Kulit Berjerawat
3. Stres
Stres memang nggak secara langsung menyebabkan jerawat. Tapi, kalau kamu sudah berjerawat kemudian ditambah stres, jerawat kamu jadi nggak sembuh-sembuh bahkan memburuk.
Ini karena stres bisa memengaruhi hormon. Masih ingat, kan, kalau naik turunnya hormon bisa menyebabkan jerawat?
4. Sering Menyentuh Jerawat
Salah satu kebiasaan yang bikin jerawat tak kunjung sembuh adalah sering menyentuh atau bahkan memencet jerawat.
Tangan sering kali memegang sesuatu. Meski sering nggak terlihat kotor, secara kasatmata tangan bisa aja mengandung banyak bakteri.
Memegang wajah apalagi jerawat dengan tangan kotor membuat jerawat jadi susah sembuh, malah risiko infeksinya meningkat. Kotoran dari tangan juga bisa menyumbat kelenjar minyak dan membuat jerawat bertambah.
5. Kurang Tidur
Tidur adalah waktunya tubuh beristirahat sekaligus meregenerasi sel. Saat kamu kurang tidur, proses regenerasi ini terganggu.
Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat kamu kelelahan dan stres. Dua hal itu bisa membuat jerawat kamu nggak sembuh-sembuh.
Baca Cerita Sukses: Gabriella Vinita, Jerawatan Karena Usus Kotor?
6. Kurang Minum
Kurang cairan tubuh juga bisa menyebabkan jerawat kamu nggak sembuh-sembuh. Ciri paling terlihat saat tubuh kamu kurang cairan adalah kulit yang kering.
Ketika kulit kering ini, kelenjar minyak jadi meningkatkan produksi sebum supaya tetap lembap. Tapi di sisi lain, produksi minyak jadi terlalu banyak. Itulah kenapa jerawat kamu nggak sembuh-sembuh.
7. Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat bisa menyebabkan jerawat kamu nggak sembuh-sembuh. Kalau kamu curiga jerawat tak kunjung hilang gara-gara obat, coba deh konsultasi ke dokter untuk mencari alternatif obat lain.
Baca Juga: Kenali Letak Jerawat dan Artinya, Kamu Wajib Tahu!
Mengatasi Jerawat Membandel dengan Rutin Detox
Salah satu cara menghilangkan jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit wajah dan memakai produk skincare yang tepat. Akan tetapi, kalau kamu sudah melakukan itu semua jerawat masih susah hilang mungkin penyebabnya bukan itu.
Bisa jadi, penyebab jerawat tidak sembuh-sembuh bersumber dari gaya hidup yang nggak sehat. Memperbaiki pola makan seringnya jadi cara pertama yang dilakukan untuk mengatasi jerawat membandel.
Jadi, coba deh perbanyak makan buah dan sayur setiap hari. Kurangi makanan tinggi lemak dan tinggi gula.
Belum terbiasa? Ganti secara bertahap. Misal, lebih sering makan buah, memilih jus buah dan sayur untuk minuman manis.
Pilih jus yang mengandung buah dan sayur yang bagus untuk mengatasi jerawat, misalnya Endless Summer dari nakedpress. Bukan cuma mengatasi jerawat, Endless Summer juga salah satu jus yang bikin kulit glowing dan cerah.
Selain itu, buat membatasi makan goreng-gorengan yang tinggi lemak, cobalah rutin melakukan detoks untuk mengatasi jerawat.
Detox Women’s Health dan Detox Men’s Health bisa membantu kamu secara bertahap untuk mengurangi makanan tinggi lemak. Selain itu, karena detoks dilakukan dengan cara berpuasa, dalam sehari kamu akan minum 8 botol jus. Asupan cairan pun terpenuhi.
Bukan cuma untuk jerawat, kedua jenis detoks itu juga bisa membantu kamu untuk nggak terlalu ngidam makan makanan manis. Yuk, coba detoks bersama nakedpress sekarang juga dan rasakan manfaatnya.
- Clemens R., et. al. 2015. Squeezing Fact from Fiction about 100% Fruit Juice. American Society for Nutrition Advance Nutrition. DOI: 10.3945/an.114.007328
- Pappas A. 2009. The relationship of diet and acne. Dermato-Endocrinology. DOI: 10.4161/derm.1.5.10192
- Kucharska A., et. al. 2016. Significance of diet in treated and untreated acne vulgaris. Advance Dermatology and Allergology. DOI: 10.5114/ada.2016.59146
- Huber R., et. al. 2003. Effects of One Week Juice Fasting on Lipid Metabolism: A Cohort Study in Healthy Subjects. Forsch Komplementärmed Klass Naturheilkd. DOI: 10.1159/000069901
- Reynolds RC., et. al. 2010. Effect of the Glycemic Index of Carbohydrates on Acne vulgaris. Nutrients. DOI: 10.3390/nu2101060
- Aydemir EH., et. al. 2013. Acne vulgaris. Turkish Pediatric Association. DOI: 10.5152/tpa.2014.1943
- Arora MK., et. al. 2011. Role of hormones in acne vulgaris. Clinical Biochemistry. DOI: 10.1016/j.clinbiochem.2011.06.984
- Tan AU., et. al. 2018. A review of diagnosis and treatment of acne in adult female patients. International Journal of Women's Dermatology. DOI: 10.1016/j.ijwd.2017.10.006
- Clark AK., et. al. 2017. Edible Plants and Their Influence on the Gut Microbiome and Acne. International Journal of Molecular Sciences. DOI: 10.3390/ijms18051070
- Salem I., et. al. 2018. The Gut Microbiome as a Major Regulator of the Gut-Skin Axis. Frontiers in Microbiology. DOI: 10.3389/fmicb.2018.01459
- Bowe WP. and Logan AC. 2011. Acne vulgaris, probiotics and the gut-brain-skin axis - back to the future. Bio Med Central Gut Pathogens. DOI: 10.1186/1757-4749-3-1
- Masterson KN. 2018. Acne Basics Pathophysiology, Assessment, and Standard Treatment Options. Journal of the Dermatology Nurses' Association. DOI: 10.1097/JDN.0000000000000361
- Toyoda M. and Morohashi M. 2001. Pathogenesis of acne. Medical Electron Microscopy. DOI: 10.1007/s007950100002
- Lee YB., et. al. 2019. Potential Role of the Microbiome in Acne: A Comprehensive Review. Journal of Clinical Medicine. DOI: 10.3390/jcm8070987