Tata cara pesan
Hampir setiap orang punya risiko terkena kista, termasuk kamu. Sayangnya, cuma sedikit dari kita yang memahami apa itu kista dan penyebab di baliknya.
Umumnya, wanita lebih berisiko terkena kista dan seringnya terlambat diketahui, sehingga kista sudah cukup besar dan berat gejalanya.
Di artikel ini, kamu akan mempelajari apa itu kista, gejala, faktor pemicu, serta cara mengatasinya.
Apa Itu Kista?
Kista adalah sebuah benjolan yang berisi cairan atau udara. Bentuk kista menyerupai kelereng yang bulat, lonjong, atau nggak beraturan. Tergantung letaknya, kista bisa terasa tebal dan keras, atau malah lunak.
Penyakit kista bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, misalnya di payudara, rahim, kulit, dan bahkan pada organ dalam tubuh.
Ada beberapa jenis kista yang paling sering ditemui:
1. Kista Payudara
Kista ini bisa muncul di salah satu sisi payudara ataupun keduanya. Biasanya kista payudara menyebabkan rasa nyeri atau sensasi empuk di area yang terkena.
Meski kista payudara bersifat non-kanker, tapi bisa jadi benjolan di payudara menjadi tanda awal masalah yang lebih serius.
Makanya, kamu harus selalu memperhatikan kondisi normal payudaramu, supaya kamu bisa langsung tahu ketika terjadi perubahan.
2. Kista Ovarium
Kista ovarium bisa muncul di salah satu sisi indung telur ataupun keduanya. Umumnya berjumlah satu, tapi bisa juga lebih. Apabila hanya satu, ukurannya bisa cukup besar.
Kista ovarium biasanya nggak bergejala, tapi saat menstruasi bisa terasa lebih sakit atau membuat haid jadi nggak teratur.
3. Kista Endometriosis
Kista endometriosis tumbuh di organ kandungan dan lokasinya bisa di berbagai sisi rahim.
Gejalanya endometriosis di antaranya menstruasi yang sangat sakit, kram hebat di bawah perut, dan nyeri setelah berhubungan seksual. Endometriosis juga menyebabkan infertilitas.
4. Kista Ganglion
Kista ganglion merupakan jaringan bulat berisi gel atau cairan yang muncul di sepanjang tendon atau persendian, seperti di tangan, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan kaki.
Penumpukan cairan ini bisa terjadi karena cedera, trauma, atau penggunaan sendi yang berlebihan. Nggak perlu khawatir, kista ini nggak berbahaya!
Baca Cerita Sukses: Syafitriana Rizkia, Sukses Hamil Padahal Ada Kista
Penyebab Kista
Kebanyakan dari kista muncul secara tiba-tiba. Beberapa penyebab kista adalah:
- Saluran tubuh yang tersumbat, kemudian menyebabkan penumpukan cairan.
- Kerusakan sel tubuh.
- Cedera yang membuat pembuluh darah pecah.
- Parasit.
Jadi, penyebab utama dari munculnya kista adalah ketidakseimbangan dari berbagai proses tubuh, di antaranya sistem imun, hormon, dan regenerasi sel.
Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di dalam sel atau di jaringan sekitarnya.
Tubuh dapat menyembuhkan diri dari kista dengan cara mengembalikan keseimbangan sistem kerja tubuh. Akan tetapi, proses penyembuhan tersebut butuh proses dan asupan nutrisi yang baik agar tetap berjalan optimal.
Baca Juga: Miom - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Gejala Kista
Kamu bisa mengecek kista sendiri dengan cara mengetahui gejalanya. Ciri-ciri kista adalah benjolan di kulit, bisa berukuran kecil seperti jerawat atau besar dan menonjol.
Kista biasanya nggak menimbulkan rasa sakit, kecuali kalau terinfeksi, berukuran besar, timbul di dekat pembuluh darah dan area sensitif, serta mempengaruhi fungsi organ.
Kamu harus segera periksa ke dokter bila mengalami gejala kista, terutama bila kista tersebut membesar dan terasa sakit.
Khusus untuk kista ovarium dan endometriosis, pertumbuhannya bisa mengganggu proses pembuahan dan bikin susah hamil.
Selain itu, kista yang semakin berkembang menandakan hormon tubuh semakin berantakan, sehingga bisa merusak organ tubuh lainnya.
Penyakit yang akan muncul bisa semakin beragam mulai dari menstruasi semakin berantakan, berat badan naik, hingga penyakit kronis seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau hipertensi.
Baca Juga: Makanan Yang Membantu Mengatasi Kista
Cara Mencegah dan Mengatasi Kista
Pemeriksaan dan pengobatan dini akan sangat membantu mengatasi perkembangan dari kista menjadi lebih besar.
Selain itu, ada cara alami yang dapat kamu lakukan untuk perawatan kista. Untuk membantu tubuh melakukan penyembuhan optimal, kamu perlu asupan nutrisi yang tepat.
Nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memaksimalkan penyembuhan antara lain:
1. Lemak sehat
Lemak sehat menjadi bahan baku utama untuk mengembalikan keseimbangan hormonal yang bikin menghentikan perkembangan kista.
- Buah alpukat, buah zaitun.
- Kacang mede, almond, atau kedelai.
- Ikan laut segar, bukan dalam bentuk kaleng.
- Aneka biji-bijian seperti biji chia, biji labu, biji kuaci.
2. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk menjaga proses metabolisme dan penyembuhan tetap berjalan lancar sehingga lebih cepat sembuh.
- Sayur brokoli, bayam, seledri.
- Tomat, wortel.
- Buah semangka, melon, jeruk.
- Chia seed.
3. Phytonutrisi
Phytonutrisi adalah zat gizi yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan hormon, cairan, dan metabolisme yang efektif untuk mencegah penyakit kista.
- Sayur kale, bayam, selada, seledri.
- Tomat, wortel.
- Bit merah.
- Buah semangka.
- Kacang mede, almond, atau kedelai.
Rutin Detox 1x Seminggu untuk Membantu Atasi Kista
Beli Paket Detox untuk Bantu Mengatasi Kista
Untuk membantu mencegah pembentukan kista dan mempercepat proses pemulihan, minumlah jus buah dan sayuran di paket Detox Women's Health dari nakedpress.
Paket detox khusus bagi wanita ini membantu menyeimbangkan hormon, membuat mens jadi teratur, serta mencegah kista dan miom secara alami.
Kamu bisa minum paket detox ini 1 kali setiap minggunya. Sedangkan, untuk asupan nutrisi harian, ada jus Wild Flower yang terdiri dari 3 diva bahan yakni tomat, apel, dan wortel.
Bila diminum rutin, kandungan nutrisi di jus buah dan sayuran nakedpress bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk dalam pencegahan kista. Makanya, optimalkan terus kesehatanmu bersama nakedpress, ya!
- Silbernagl S. and Despopoulus A. 2009. Color Atlas of Physiology 6th Edition. Thieme: New York.
- Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology 3th Edition. Thieme: New York.
- Watson R. S., ed. 2015. Handbook of Fertility Nutrition, Diet, Lifestyle, and Reproductive Health. Elsevier: USA.
- Azziz R., et. al. 2008. The Androgen Excess and PCOS Society Criteria for the Polycystic Ovary Syndrome: the Complete Task Force Report. Fertil Steril. DOI: 10.1016/j.fertnstert.2008.06.035.
- Tetel M. J., et. al. 2018. Steroids, Stress and the Gut Microbiome-Brain Axis. Journal of Neuroendocrinology. DOI: 10.1111/jne.12548.
- Zhang H. and Sairam M. R. 2014. Sex Hormone Imbalances and Adipose Tissue Dysfunction Impacting on Metabolic Syndrome a Paradigm for the Discovery of Novel Adipokines. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. DOI: 10.1515/hmbci-2014-0002.
- Shin J., et. al. 2019. Serum Level of Sex Steroid Hormone is Associated with Diversity and Profiles of Human Gut Microbiome. Research in Microbiology. DOI: 10.1016/j.resmic.2019.03.003.
- Seth B., et. al. 2013. Association of Obesity with Hormonal Imbalance in INfertility: A Cross-Sectional Study in North Indian Women. Indian Journal of Clinical Biochemistry. DOI: 10.1007/s12291-013-0301-8.
- Pillon N. J. and Soulage C. O. 2012. Lipid Peroxidation by-Products and the Metabolic Syndrome. Lipid Peroxidation. DOI: 10.5772/46019.
- Diamanti-Kandarakis E., et. al. 2017. Nutrition as a Mediator of Oxidative Stress in Metabolic and Reproductive Disorders in Women. European Journal of Endocrinology. DOI: 10.1530/EJE-16-0616
- Hosseini B. and Eslamian G. 2014. Association of Dietary Factors with Male and Female Infertility: Review of Current Evidence. Thrita. DOI: 10.5812/thrita.20953
- Rybaczyk L. A., et. al. 2005. An overlooked connection: Serotonergic mediation of estrogen-related physiology and pathology. BMC Women’s Health. DOI: 10.1186/1472-6874-5-12
- Venkatalakshmi P., et. al. 2016. Role of Phytochemicals as Immunomodulatory Agents: A Review. International Journal of Green Pharmacy. DOI: 10.22377/ijgp.v10i1.600
- Allen N. E. and Key T. J. 2000. The Effects of Diet on Circulating Sex Hormone Levels in Men. Nutrition Research Reviews. DOI: 10.1079/095442200108729052
- Brown L. M., et. al. 2010. Metabolic Impact of Sex Hormones on Obesity. Brain Research. DOI: 10.1016/j.brainres.2010.04.056
- Slavin J. L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advances in Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154.
- Butalla A. C., et. al. 2013. Effects of a Carrot Juice Intervention on Plasma Carotenoids, Oxidative Stress, and Inflammation in Overweight Breast Cancer Survivors. Nutrition and Cancer. DOI: 10.1080/01635581.2012.650779
- Panth N., et. al. 2018. The Influence of Diet on Fertility and the Implications for Public Health Nutrition in the United States. Frontiers in Public Health. DOI: 10.3389/fpubh.2018.00211
5 Weeks Women's Health Program
5 paket detox, 5x antar | Bonus Women's Health Journal
Rp 1.500.000
Rp 1.680.000
Tata cara pesan
Area Pengantaran