Pemesanan
Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.
Tata cara pesan
Banyak yang belum sadar kalau makanan sehari-harinya membuat masalah asam lambung semakin berat.
Berbagai cemilan dan makanan saat ini memperberat penyakit asam lambung seperti Maag, GERD, atau LPR.
Sedikit yang tahu bahwa konsumsi obat asam lambung tanpa perbaiki pola makan justru membuat masalah bertahan lama.
Berbagai gejala penyakit dapat diredakan seketika dengan obat.
Banyak juga penderita Maag dan GERD dapat meredakan gejalanya dengan obat dari dokter.
Akan tetapi, banyak juga diantaranya mengalami masalah yang sama.
Ada juga yang semakin berat gejalanya.
Semua itu karena hanya konsumsi obat tanpa ada perbaikan pola makan sama sekali.
Obat hanya mampu redakan gejala yang ada, tetapi penyembuhan dilakukan oleh tubuh.
Pola makan memiliki pengaruh besar untuk kemampuan proses penyembuhan tubuh.
Untuk penderita Maag atau GERD, tidak perlu terlalu pusing dalam menjaga makanan.
Tidak semua makanan menjadi pantangan utama.
Cemilan gorengan & cemilan micin.
Aneka mie, bakmi, kwetiau.
Adonan tepung, roti, kue manis.
Aneka daging proses seperti sosis, nugget, ham.
Makanan kaleng & proses berat.
Makanan diatas sangat mudah memancing produksi asam lambung.
Makanan diatas memiliki banyak vitamin, mineral, dan phytonutrisi yang sangat bermanfaat.
Tubuh dapat lebih cepat dalam proses penyembuhan apabila kita selalu berikan makanan baik itu.
Puasa sangat efektif untuk bantu seimbangkan kondisi asam lambung.
Puasa juga bantu percepat proses penyembuhan tubuh.
Khusus untuk Maag & GERD, butuh metode puasa khusus juga.
Puasa yang dilakukan secara bertahap dan diisi dengan makanan baik yang sangat banyak.
Selain itu, makanan baik yang dikonsumsi pun harus dapat dicerna dengan mudah jadi tanpa memicu asam lambung jadi tinggi lagi.
Mulai dari puasa 1/2 hari secara rutin 1x/minggu selama 1-2 bulan, baru tingkatkan menjadi 1 hari full di bulan berikutnya.
Paket Detox Maag GERD merupakan kombinasi sehat dari metode puasa dan makanan baik untuk asam lambung.
Metode puasa yang dapat dilakukan secara bertahap seperti ini:
Sekitar 5kg makanan baik dikemas dalam bentuk cold pressed juice mempercepat penyerapan tanpa memicu asam lambung menjadi tinggi.
Rutin melakukan puasa dengan Paket Detox Maag GERD 1x/minggu dapat bantu perbaiki pola makan dan proses penyembuhan secara alami.
Larsson S.C., et. al. 2006. Fruit and Vegetable Consumption and Incidence of Gastric Cancer: A Prospective Study. Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention. DOI: 10.1158/1055-9965.EPI-06-0402
Sethi S. and Richter J.E. 2017. Diet and Gastroesophageal Reflux Disease: Role in Pathogenesis and Management. Current Opinion in Gastroenterology. DOI: 10.1097/MOG.0000000000000337
Surdea-Blaga T., et. al. 2017. Food and Gastroesophageal Reflux Disease. Current Medicinal Chemistry. DOI: 10.2174/0929867324666170515123807
Fujiwara Y., et. al. 2005. Association Between Dinner-to-Bed Time and Gastro-Esophageal Reflux Disease. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2005.00354.x
Cela L., et. al. 2012. Lifestyle Characteristics and Gastroesophageal Reflux Disease: A Population-Based Study in Albania. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2013/936792
Mard S.A., et. al. 2014. Dietary Factors in Relation to Helicobacter pylori Infection. Gastroenterology Research and Practice. DOI: 10.1155/2014/826910
Jarosz M. and Taraszewska A. 2014. Risk Factors for Gastroesophageal Reflux Disease: The Role of Diet. Przegląd Gastroenterologiczny. DOI: 10.5114/pg.2014.46166
Keshteli A.H., et. al. 2017. The Relationship between Fruit and Vegetable Intake with Gastroesophageal Reflux Disease in Iranian Adults. Journal of Research in Medical Sciences. DOI: 10.4103/jrms.JRMS_283_17: 10.4103/jrms.JRMS_283_17
Wildi S. M., et. al. 2004. The Influence of Rapid Food Intake on Postprandial Reflux: Studies in Healthy Volunteers. American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2004.30273.x
Festi D., et. al. 2009. Body Weight, Lifestyle, Dietary Habits and Gastroesophageal Reflux Disease. World Journal of Gastroenetrology. DOI: 10.3748/wjg.15.1690
Wu K., et. al. 2013. Effect of Liqiud Meals with Different Volumes on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of Gastroeneterology and Hepatology. DOI: 10.1111/jgh.12457
Wu K., et. al. 2017. The Effect of Dietary Carbohydrate on Gastroesophageal Reflux Disease. Journal of the Formosan Medical Association. DOI: 10.1016/j.jfma.2017.11.001
Nowak M., et. al. 2006. Effectiveness of lifestyle measures in the treatment of gastroesophageal reflux disease – a case series. Therapeutics and Clinical Risk Management. DOI: 10.2147/tcrm.2006.2.3.329
Kubo A., et. al. Dietary Antioxidants, Fruits and Vegetables, and the Risk of Barret's Esophagus. The American Journal of Gastroenterology. DOI: 10.1111/j.1572-0241.2008.01838.x