Tata cara pesan
Penyakit jantung adalah 1 dari 10 penyakit paling berbahaya di Indonesia.
Setiap tahun, penyakit jantung masih menjadi penyakit yang merengut jiwa paling banyak diantara penyakit yang lain.
Tetapi kita tidak perlu terlalu khawatir akan hal tersebut, karena sebenarnya penyakit ini adalah penyakit yang paling bisa dicegah dengan pola hidup sehari-hari yang sehat.
Sayangnya, diantara berbagai informasi tentang jantung, ada yang merupakan mitos dan cukup berbahaya untuk dipercaya.
Disini kita akan bahas apa saja yang menjadi mitos dan fakta tentang jantung di tahun 2023 ini.
Mitos - Penyakit Jantung Adalah Penyakit Pria.
Fakta: Penyakit jantung tidak memilih jenis kelamin saat menyerang. Pria dan wanita memiliki resiko terkena penyakit jantung.
Ada sebuah penelitian di tahun 2010 justru menyatakan wanita memiliki resiko lebih tinggi daripada pria.
Namun, sebenarnya keduanya memiliki resiko yang sama-sama berbahaya.
Jadi, jangan dianggap sepele lagi, terutama para wanita.
Pria dan wanita harus sama-sama segera waspada dan sadar untuk melakukan perbaikan pola hidup yang lebih sehat dalam mencegah penyakit jantung datang menyerang.
Mitos - Penyakit Jantung Hanya Menyerang Orang Tua.
Fakta: Penyakit jantung memang lebih berisiko untuk orang tua, tapi dia pun bisa menyerang orang berusia muda dan produktif.
Penyakit jantung itu tidak datang menyerang tiba-tiba melainkan datang perlahan bertahun-tahun.
Beberapa ahli menyatakan kalau perjalanan penyakit jantung itu sudah dimulai sejak kita remaja dan dapat tiba-tiba mempercepat prosesnya apabila pola hidupnya semakin buruk.
Berdasarkan data CDC di negara Amerika saja sudah ada lebih dari 20 juta warga yang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah dimulai dari usia 20 tahun.
Karena itu, kita sudah tidak boleh lengah ataupun menyepelekan pola hidup kita saat ini.
Mulai melalukan perbaikan pola hidup sehat sejak dini, jangan ditunda-tunda lagi.
Mitos - Kalau Tidak Ada Gejala, Berarti Bebas Dari Resiko Penyakit Jantung.
Fakta: Penyakit jantung memang menyerang secara tiba-tiba tapi prosesnya tidak demikian.
Proses datangnya penyakit jantung itu secara perlahan dan bertahap, dan awalnya tidak memberikan gejala khas sama sekali.
Penumpukan lemak di pembuluh darah yang merupakan penyebab utama serangan jantung jarang sekali memberikan gejala.
Kita tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam pembuluh darah kita saat ini.
Tapi yang kita tahu secara pasti adalah pola hidup sehari-hari yang sudah kita lakukan.
Kita harus segera sadar apakah pola hidup kita selama ini membawa penumpukan lemak di pembuluh darah semakin cepat atau justru mencegahnya terjadi.
Mitos - Orang Kurus Tidak Akan Kena Penyakit Jantung.
Fakta: Penyakit jantung memang berhubungan dengan penumpukan lemak di tubuh.
Tapi bukan hanya penumpukan lemak yang terlihat seperti di orang yang gemuk, melainkan penumpukan lemak di dalam pembuluh darah dan organ-organ penting tubuh.
Tidak sedikit orang kurus ternyata banyak penumpukan lemak di dalam pembuluh darah dan organ penting seperti hati.
Tidak sedikit juga orang kurus ternyata kolesterol darahnya sangat tinggi.
Lemak yang tertumpuk di bawah kulit adalah sel-sel lemak yang memang secara sengaja disimpan oleh tubuh kita.
Sedangkan lemak yang tertumpuk di pembuluh darah adalah sel-sel lemak yang terlarut, terbawa, kemudian menyangkut secara tidak sengaja di pembuluh darah.
Jadi, coba perhatikan lagi kondisi tubuh lebih detail dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara lengkap dan teratur.
Serta, mulai perhatikan lagi pola hidup meskipun secara penampilan tampak kurus.
Mitos - Sering Olahraga Ampuh Mencegah Penyakit Jantung.
Fakta: Ini adalah salah satu mitos yang paling berbahaya karena sudah cukup banyak kasus serangan jantung terjadi saat orang tersebut melakukan olahraga.
Secara normal, olahraga memacu jantung untuk bekerja lebih keras sehingga membuat jantung melakukan proses adaptasi yang membuatnya lebih sehat dan kuat.
Akan tetapi, hal itu terjadi kalau olahraga dilakukan secara benar dengan kunci:
- Dimulai dengan intensitas yang ringan kemudian ditambah sesuai kemampuan tubuh.
- Dilakukan dengan jadwal yang teratur dan bertahap.
- Diimbangi dengan jadwal istirahat yang teratur juga.
- Dibantu dengan pola makan yang sehat setiap harinya.
Apabila ada salah satu diatas yang tidak dilakukan selama berolahraga, maka dampak bahaya langsung mengincar kesehatan jantung kita.
Jadi, perhatikan lagi olahraga yang selama ini kamu lakukan dan perbaiki menjadi lebih sehat.
Program 5 Minggu Atasi Kolesterol Tinggi.
Buat kamu yang ingin lebih serius menjalani pola hidup yang lebih sehat, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung, kamu harus ikut program 5 minggu nakedpress ini: 5 Weeks Cholesterol Program.
Di dalam program ini, kamu akan mendapatkan:
- Langganan paket Detox selama 5 minggu.
- Buku pedoman (guide) pola hidup sehat.
- Habbit Tracker memudahkan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
- Resep dan Meal Plan yang efektif membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Selama 5 minggu, kamu akan belajar menjalani pola hidup sehat secara bertahap.
Kamu pun bisa lebih memahami bagaimana pola hidup sehat yang lebih efektif buat kamu dalam jangka yang lebih panjang.
Jalani pola hidup sehat sekarang dan dapatkan kembali kesehatan dan cegah penyakit jantung datang menyerang dalam hidup kita.
- Laurila A., et. al. 2001. High-Fat, High-Cholesterol Diet Increases the Incidence of Gastritis in LDL Receptor-Negative Mice. Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology. DOI: 10.1161/01.ATV.21.6.991
- Djoussé L., et. al. 2004. Fruit and vegetable consumption and LDL cholesterol: the National Heart, Lung, and Blood Institute Family Heart Study. The American Journal of Clinical Nutrition. DOI: 10.1093/ajcn/79.2.213
- Nicolle C., et. al. 2004. Health effect of vegetable-based diet: lettuce consumption improves cholesterol metabolism and antioxidant status in the rat. Clinical Nutrition. DOI: 10.1016/j.clnu.2003.10.009
- Penczynski K. J., et. al. 2018. Habitual Flavonoid Intake from Fruit and Vegetables during Adolescence and Serum Lipid Levels in Early Adulthood: A Prospective Analysis. Nutrients. DOI: 10.3390/nu10040488
- Liu K., et. al. 2013. Effect of fruit juice on cholesterol and blood pressure in adults: a meta-analysis of 19 randomized controlled trials. PloS one. DOI: 10.1371/journal.pone.0061420
- Silbernagl S. and Despopoulus A. 2009. Color Atlas of Physiology 6th Edition. Thieme: New York.
- Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology 3th Edition. Thieme: New York.
- Pillon N. J. and Soulage C. O. 2012. Lipid Peroxidation by-Products and the Metabolic Syndrome. Lipid Peroxidation. DOI: 10.5772/46019.
- Venkatalakshmi P., et. al. 2016. Role of Phytochemicals as Immunomodulatory Agents: A Review. International Journal of Green Pharmacy. DOI: 10.22377/ijgp.v10i1.600
- Butalla A. C., et. al. 2013. Effects of a Carrot Juice Intervention on Plasma Carotenoids, Oxidative Stress, and Inflammation in Overweight Breast Cancer Survivors. Nutrition and Cancer. DOI: 10.1080/01635581.2012.650779
- Liu R. H. 2013. Health-Promoting Components of Fruits and Vegetables in the Diet. Advance Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.003517
- Clemens R., et. al. 2015. Squeezing Fact from Fiction about 100% Fruit Juice. Advance Nutrition. DOI: 10.3945/an.114.007328
- Slavin J. L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advance Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154