Cart

Catatan tambahan untuk langganan

Belanja

Cek area pengantaran

Tanggal pengiriman

Catatan tambahan

Disarankan pilih tanggal kirim H-1 Detox, agar bisa mulai sepagi mungkin tanpa menunggu kurir. Cek Area Pengiriman

Mungkin Anda ingin membeli produk rekomendasi kami

Detox Original

Detox Original

Untuk jaga kolesterol dan gula darah normal
Rp 320.000
Detox Maag GERD

Detox Maag GERD

untuk bantu redakan maag, GERD, atau LPR
Rp 320.000
Lihat semua produk
 

Cek area pengantaran

Area Pengiriman

DKI Jakarta Mencakup seluruh wilayah Jakarta
Depok Kecamatan Beji, Cimanggis, Cinere, Cipayung, Limo
Tangerang Kecamatan Batuceper, Benda, Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, Larangan, Pinang
Tangerang Selatan Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong Utara
Bekasi Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati

Tata cara pesan

img-responsive

Pemesanan

Pesan, bayar, atau perubahan maksimal jam 3 sore untuk pengantaran esok harinya.

img-responsive

Pengantaran

Kurir berangkat setiap jam 7 pagi dengan cooler box dari Jakarta Pusat. Waktu tiba tergantung jumlah antaran, jarak, kemacetan dan cuaca.

img-responsive

Penyimpanan

Simpan jus di kulkas yang dingin. Jus diestimasi tahan 2-3 jam di suhu ruangan atau 2-3 hari dalam kulkas, karena tanpa pengawet.

Aplikasi nakedpress

8 Gangguan Menstruasi yang Wajib Kamu Waspadai

Wed, 12 Feb 2025 · 6 min read · nakedpress team
8 Gangguan Menstruasi yang Wajib Kamu Waspadai

Sebagai seorang wanita, normalnya kamu akan menstruasi sebulan sekali. Sebab, secara siklus alami, wanita akan memproduksi satu sel telur yang akan meluruh saat haid jika tidak dibuahi. Tapi, ada beberapa gangguan menstruasi yang membuat siklus menstruasi jadi tidak normal.

Macam-Macam Gangguan Menstruasi

Ada beberapa tipe masalah menstruasi yang menyebabkan aliran darah dan siklus saat haid jadi nggak lancar. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Menorrhagia

Salah satu gangguan haid yang dapat terjadi adalah menorrhagia. Menorrhagia adalah kondisi ketika kamu menstruasi secara berlebihan. Jadi, aliran darah yang keluar sangat banyak. 

Menstruasi yang sangat banyak bisa jadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu di dalam rahim, seperti miom (fibroid rahim) ataupun masalah hormon wanita yang tidak seimbang.

Menorrhagia disebut juga hipermenorea.

2. Hipomenorea

Kalau menorrhagia membuat kamu menstruasi sangat banyak, hipomenorea adalah kebalikannya. Hipomenorea adalah gangguan menstruasi yang membuat kamu haid sangat sedikit, baik itu dari volume darah yang keluar ataupun dari durasi menstruasi.

Orang yang mengalami hipomenorea bisa saja haid hanya 2 hari atau kurang dan itu pun sangat sedikit.

Beberapa penyebab darah haid sangat sedikit bisa jadi karena penyakit tiroid, gangguan hormon, stres, hingga konsumsi pil KB.

Baca Juga: Sudah Waktunya Haid, tapi kok yang Keluar Flek Cokelat? 

3. Amenorrhea

Amenorrhea adalah gangguan yang justru membuat kamu tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan berturut-turut, biasanya tiga bulan. 

Siklus menstruasi tidak teratur akibat amenorrhea ini dapat terjadi karena gangguan ketidakseimbangan hormon, seperti PCOS, stres, kenaikan berat badan, olahraga ekstrem, dan gangguan makan.

4. Oligomenorea

Oligomenorea adalah gangguan haid yang menyebabkan kamu punya siklus menstruasi tidak teratur. Siklus menstruasi normal bisa berupa siklus pendek, menengah, dan panjang. 

Siklus menstruasi normal biasanya berkisar antara 21, 28, atau 35 hari. Biasanya, kalau kamu punya siklus menstruasi 28 hari, seterusnya akan 28 hari. Inilah yang disebut menstruasi teratur.

Akan tetapi, kalau kamu mengalami oligomenorea, siklus menstruasinya bisa berubah-ubah, jadi lebih susah diprediksi.

Sekilas mirip ya dengan amenorrhea? Tapi, keduanya beda. Amenorrhea membuat kamu tidak menstruasi dalam hitungan bulan. Biasanya, kamu disebut mengalami amenorrhea jika tiga bulan berturut-turut tidak menstruasi ataupun setahun hanya 1-2 kali menstruasi.

Sementara, kalau kamu mengalami oligomenorea, kamu tetap menstruasi hanya saja siklusnya yang tidak teratur. 

Baca Juga: 5 Pijatan Agar Bisa Cepat Haid, Mudah Dilakukan!

5. Polimenorea

Kalau kamu cukup sering menstruasi sebulan dua kali, bisa jadi kamu mengalami gangguan haid yang disebut dengan polimenorea. Polimenorea adalah gangguan menstruasi yang membuat kamu memiliki siklus menstruasi kurang dari 21 hari dengan volume darah yang normal.

Maka itu, kamu mungkin lebih sering menstruasi daripada orang lainnya. Walau kadang tak perlu dikhawatirkan, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit tertentu, seperti miom atau polip rahim.

Masih bingung pilih Detox yang mana?

6. Dismenore

Gangguan haid yang juga lumayan umum dialami oleh banyak wanita adalah dismenore. Dismenore adalah kondisi ketika kamu mengalami sakit perut saat menstruasi secara berlebihan.

Kram menstruasi cukup umum terjadi dan sebenarnya tidak berbahaya. Biasanya, ini terjadi karena otot rahim berkontraksi untuk meluruhkan dinding rahim sehingga kamu merasakan sakit. 

Untuk mengatasi sakit perut menstruasi biasanya cukup beristirahat, kompres hangat, ataupun pijat secara lembut.

Akan tetapi, kalau nyeri haid tidak tertahan sampai membuat kamu tidak bisa beraktivitas bahkan menyebabkan pingsan, cobalah cari penyebabnya ke dokter. Endometriosis sering kali menyebabkan kamu mengalami dismenore hebat saat haid. 

Baca Cerita: Sasa, Nggak Lagi Ngerasain Drama PMS Setelah Rutin Detox

7. Premenstrual Syndrome (PMS)

Hampir 90% wanita sering kali mengalami premenstrual syndrome. Jadi, sebenarnya ini bukanlah gangguan haid yang perlu dikhawatirkan. Meski begitu, premenstrual syndrome ini bisa menyebabkan gejala yang cukup mengganggu, seperti:

  • Mood swing
  • Perut kembung
  • Sakit kepala atau migrain 
  • Payudara terasa sakit

Gejala-gejala di atas biasanya akan kamu rasakan beberapa hari menjelang jadwal menstruasi.

8. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Gejala PMS umumnya cenderung ringan. Walaupun terasa tidak nyaman, kondisi ini tidak sampai mengganggu. Nah, PMDD adalah versi lebih berat dari PMS.

PMDD butuh penanganan yang lebih serius ketimbang PMS. PMDD dan PMS sama-sama terjadi sekitar seminggu sebelum kamu menstruasi. Akan tetapi, gejala yang muncul sampai mengganggu aktivitas kamu.

Penyebab Gangguan Menstruasi

Ada beberapa penyakit atau kondisi kesehatan tertentu yang bisa menyebabkan kamu mengalami gangguan menstruasi, seperti:

Kalau berbagai gangguan haid yang kamu alami sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan lupa konsultasi ke dokter untuk cari tahu penyakit yang mendasarinya, ya.

Baca Cerita: Willa, Dulu Mens Sampai Bikin Gak Bisa Beraktivitas Sampai 2 Hari

Cara Mengatasi Gangguan Menstruasi

Beda penyebab gangguan menstruasi, beda juga cara mengatasinya. Namun, sering kali gangguan menstruasi terjadi karena ketidakseimbangan hormon. Salah satu cara mengatasi ketidakseimbangan hormon bisa dengan pola hidup yang lebih sehat.

Olahraga secara teratur dan pola makan yang sehat bisa membantu menjaga keseimbangan hormon dan membuat menstruasi lebih lancar dan teratur.

Kamu bisa olahraga rutin minimal 30 menit sehari secara rutin. Selain itu, kurangi makan makanan tidak sehat, seperti gorengan, makanan manis, makanan olahan, dan makanan tinggi lemak.

Sebaliknya, perbanyaklah makan buah dan sayur untuk membantu menjaga kesehatan reproduksi wanita. Kalau sedang craving makanan manis, pilihlah sumber yang lebih sehat, seperti jus sayur dan buah, salah satunya Wild Flower

Wild Flower adalah jus 3 diva yang dibuat secara alami tanpa tambahan gula sama sekali. Rasa manisnya berasal dari buah asli sehingga tentu lebih sehat dibandingkan minuman kemasan yang dijual bebas.

Selain itu, kamu bisa juga mencoba paket Detox Women’s Health jika punya masalah menstruasi yang tidak teratur. Di dalam paket detoks ini terdapat 8 botol jus untuk memperlancar haid.

Detox Women's Health

Detox Women's Health

Untuk kesehatan wanita - mens, kista, PCOS, promil
Rp 320.000
- +
Wild Flower 1 Liter

Wild Flower 1 Liter

Baik untuk PCOS & mens bermasalah
Rp 115.000
- +

Banyak wanita yang telah mencoba dan merasakan khasiatnya. Bukan hanya menstruasi lancar, gejala PMS, ataupun dismenore pun sudah tak dirasakan lagi. Kini, giliran kamu membuktikannya sendiri. Yuk, coba detoks dengan nakedpress sekarang!

  1. Silbernagl S. and Despopoulus A. 2009. Color Atlas of Physiology 6th Edition. Thieme: New York.
  2. Silbernagl S. and Lang F. 2016. Color Atlas of Pathophysiology 3th Edition. Thieme: New York.
  3. Watson R. S., ed. 2015. Handbook of Fertility Nutrition, Diet, Lifestyle, and Reproductive Health. Elsevier: USA.
  4. Azziz R., et. al. 2008. The Androgen Excess and PCOS Society Criteria for the Polycystic Ovary Syndrome: the Complete Task Force Report. Fertil Steril. DOI: 10.1016/j.fertnstert.2008.06.035.
  5. Tetel M. J., et. al. 2018. Steroids, Stress and the Gut Microbiome-Brain Axis. Journal of Neuroendocrinology. DOI: 10.1111/jne.12548.
  6. Zhang H. and Sairam M. R. 2014. Sex Hormone Imbalances and Adipose Tissue Dysfunction Impacting on Metabolic Syndrome a Paradigm for the Discovery of Novel Adipokines. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. DOI: 10.1515/hmbci-2014-0002.
  7. Shin J., et. al. 2019. Serum Level of Sex Steroid Hormone is Associated with Diversity and Profiles of Human Gut Microbiome. Research in Microbiology. DOI: 10.1016/j.resmic.2019.03.003.
  8. Seth B., et. al. 2013. Association of Obesity with Hormonal Imbalance in INfertility: A Cross-Sectional Study in North Indian Women. Indian Journal of Clinical Biochemistry. DOI: 10.1007/s12291-013-0301-8.
  9. Pillon N. J. and Soulage C. O. 2012. Lipid Peroxidation by-Products and the Metabolic Syndrome. Lipid Peroxidation. DOI: 10.5772/46019.
  10. Diamanti-Kandarakis E., et. al. 2017. Nutrition as a Mediator of Oxidative Stress in Metabolic and Reproductive Disorders in Women. European Journal of Endocrinology. DOI: 10.1530/EJE-16-0616
  11. Hosseini B. and Eslamian G. 2014. Association of Dietary Factors with Male and Female Infertility: Review of Current Evidence. Thrita. DOI: 10.5812/thrita.20953
  12. Rybaczyk L. A., et. al. 2005. An overlooked connection: Serotonergic mediation of estrogen-related physiology and pathology. BMC Women’s Health. DOI: 10.1186/1472-6874-5-12
  13. Venkatalakshmi P., et. al. 2016. Role of Phytochemicals as Immunomodulatory Agents: A Review. International Journal of Green Pharmacy. DOI: 10.22377/ijgp.v10i1.600
  14. Allen N. E. and Key T. J. 2000. The Effects of Diet on Circulating Sex Hormone Levels in Men. Nutrition Research Reviews. DOI: 10.1079/095442200108729052
  15. Brown L. M., et. al. 2010. Metabolic Impact of Sex Hormones on Obesity. Brain Research. DOI: 10.1016/j.brainres.2010.04.056
  16. Slavin J. L. and Lloyd B. 2012. Health Benefits of Fruits and Vegetables. Advances in Nutrition. DOI: 10.3945/an.112.002154.
  17. Butalla A. C., et. al. 2013. Effects of a Carrot Juice Intervention on Plasma Carotenoids, Oxidative Stress, and Inflammation in Overweight Breast Cancer Survivors. Nutrition and Cancer. DOI: 10.1080/01635581.2012.650779
  18. Panth N., et. al. 2018. The Influence of Diet on Fertility and the Implications for Public Health Nutrition in the United States. Frontiers in Public Health. DOI: 10.3389/fpubh.2018.00211
  19. Johns Hopkins Medicine. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). 
  20. Baylor Medicine. Abnormal Menstrual Bleeding. 
  21. MSD Manual Professional Edition. Introduction to Menstrual Abnormalities - Gynecology and Obstetrics. 
  22. UC Regents. Menstrual Disorders. 
  23. PMC. Hypomenorrhea in Adolescents and Youths: Normal Variant or Menstrual Disorder ? Revision of Literature and Personal Experience.
Share:

Download aplikasi nakedpress
Sekarang beli nakedpress jadi lebih praktis